Erasmus at Greece, Crete, Rethimon (They Cancel My Scholarship!) Part 2

What is TG1, 2 dan 3? and Why they cancel my Scholarship? 

Hai Teman-teman terimakasi telah menerima paksaan saya untuk terus membaca kumpulan permasalahan gadis puber.

Pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan serba serbi dibalik [foto senyum] Erasmus saya.

Ada yang bilang

'Proses tidak akan menghianatin hasil'

atau

'Hidup itu kaya film... butuh perjuangan untuk Happy Ending'

atau

'Change is Possible'

Gak tau kata-kata apa yang cocok untuk mengambarkan proses yang kami hadapi di Erasmus kalo saya bilang Erasmus itu Proses susahnya di Daftar dan Berangkat.

Like what I write above.

Ya They Cancel My Scholarship!

Inilah fakta yang harus aku hadapi waktu itu The last day sebelum liburan panjang untuk Ramadan dan Hari raya idul fitri.

Kronologinya: Siang hari lokasi kost, buka email. Langsung dapat email dari Mr. Matteo Koordinator Program Leader yang intinya karena pada waktu pendaftaran saya berasal dari TG2 untuk program Undergraduate dimana sebenarnya TG 2 hanya ada untuk program lainnya [ex. Master, Doctor, Staff dll] KECUALI Undergraduate. Program undergraduate hanya untuk TG1 and TG3.

Maybe you will get confused what is TG1, TG2 and TG3,,,,?

TG means Target so TG1,2,3 sama dengan Target 1,2,3. dan perbedaan dari semua itu adalah...

• Tg1: Bagi pendaftar yang berasal dari kampus-kampus yang terdapat dalam Patner List Program Erasmus. [Untuk program Leader Project klik disni]. Dimana setiap program Erasmus [ex. Erasmus Leader Project, Erasmus Mover, Erasmus dll] memiliki patner yang berbeda-beda, dan umumnya 1 program Erasmus memiliki patner kerjasama dengan 1 kampus dari 1 negara. 
• Tg2:  Bagi pendaftar yang berasal dari kampus-kampus negara ke3 yang tidak ada dalam list partnership program tapi di negaranya memiliki  kerjasama. Um.. ini agak ribet ngejelasinya.... kalian taukan siapa-siapa saja yang termasuk dalam golongan negara ke 3....? Negara berkembang. Nah apabila di salah satu negara berkembang itu ada salah satu kampus yang kerjasama dengan Erasmus. Mahasiswa, Staff dan Dosen dari negara tersebut bisa ikut mendaftar juga. Contohnya dalam program Erasmus Leader project ini di Indonesia patnership-nya adalah Universitas Al-Azar Jakarta[TG1]. Dan sebeneranya walaupun kita bukan dari TG1 tapi karena dinegara kita sudah ada 1 kampus yang telah berkerjasama kita bisa mendaftar sebagai TG2[dengan syarat dan ketentuan berlaku]. Namun, jarang sekali ada yang menerima dari TG2, TG2 prioritas dalam program yaitu cadangan. Apabila para applykan dari TG1 dan TG3 tidak memenuhi kuota, barulah kesempatan TG2 untuk enroll terbuka.
• TG3: Bagi pendaftar yang kampus-kampus negara ke 3. DANN memiliki ketidak keberuntungan lain. Contohnya seperti memiliki latar belakang isu ketidak adilan rasis, cacat, gender, etnic, agama, secara politik dirugikan, bencana alam, Refugee, Displace persone, yatim, dan lain-lain. 

Gimana? sudah jelas atau tambah binggung?

Sebelum mendaftar kususnya program Erasmus baiknya baca persyaratan lebih jelas ya...

Anyway, balik lagi ke pengalaman saya. Jadi sesuai penjelasan diatas saya termasuk sebgai TG2 dan saat itu sudah dinyatakan lulus dan sudah di Email dan di Upload dalam list yang keterima dalam program tersebut. 

Dan pada saat itu persyaratan yang tertera dalam program Leader Project. TIDAK ada persyartaan bahwa untuk Program Undergraduate hanya di peruntukan TG1. Saat itu saya proses dokument dan keberangkatan saya sudah mencapai 50%... Semua Invitation Letter dan document untuk pendaftaran visa sudah ditanggan. Tiba-tiba dapat email yang bilang bahwa saya tidak dapat berangkat dalam Cohort 2 dan karena mereka baru tau bahwa teryata TG2 hanya bisa berangkat dalam program selain Undergraduate. Dan mereka meng-usahakan untuk memberangkatkan kita dalam Cohort 3. bla...bla...bla... 

They broke my heart waktu itu puasaan lagi.. cobaan banget... sedihnya itu kaya abis dibilang 'I love you' sama cowo yang kalian taksir eh... teryata besoknya dia mintak putus. TT^TT (kalo ada Syol dia langsng bilang ' Hem tala .... otok-otok')

Setelah minta bantuan sana-sini email sana-sini dan mendapat bantuan sana-sini contohnya seperti bantuan dari pihak IRO kampus, IRO kampus nghub pihak Erasmus Indonesia [Bu destriani], Ngehubungi pihak Al Azhar, Mengontak semua orang yang punya temen anak Al-azhar [soalnya email gak dibales-bales. Waktu itu bu siapa lupa yang jadi koordinator dari Al Azhar teryata cuti melahirkan]. Usaha dari A-Z, Jungkir balik, joget-joget sampai nangis-nangis dan marah-marah sendiri gara-gara kecewa.

Semua.... Hingga akhinya dari pihak koordinator membantu kita dengan syarat kita harus mengumpulkan beberapa dokument penujang dan enroll as TG3. Well... itu gak gampang...

Dengan berbekal bantuan dari Eka...dan teman-teman serta doa dari orang tua. I just try everything that can I do!

Dokument TG3? yang waktu itu juga dengan berbekal etnic Tionghoa dan sejarah masalalu warga Tionghoa di Indonesia.  Saya mendapatkan email persetujuan dari Prof. Matteo yang menjelaskan bahwa saya bisa berangkat dalam Cohort 2 [Walaupun telat banget]. Ya Alhamdulillahhhhh.... 

[Cerita dipersingkat]

Oh ya waktu itu yang menghadapi kasus peng cancelan ini adalah mereka-mereka dari program Undergraduate yang terdaftar sebagai TG2. Dimana sebagaian dari mereka bisa berangkat seperti saya dan Syol walaupun telat dan sebagaian lagi tidak bisa berangkat dan harus berjuang di Cohort 3.

Eka? kenapa dia enggak? Well... karena kesalahan sistem dia terdaftar sebagai TG1 dan ya... dia berangkat on time ke Portugal. [Rejeki anak yang gak pamrih bantuin orang]
Anyway....setelah dinayatakan Enroll dalam program dan ngurus Visa (2 bulan nangis darah)  [Baca juga How to apply Visa Greece]. Akhirnya pada Oktober 2016 saya menerima tiket pesawat menuju ke Greece.
Gara-gara kasus ini mereka mulai memperbarui dan mengedit persyaratan untuk program Undergraduate. 

Oh trus syol? Syol butuh waktu yang lebih lama karena dia secara umum tidak memenuhi syarat as Tg3. Tapi alhamdulillah lagi We are in Europe now!

[Amsterdam, December 2016] dari kiri Syol, Regi, Eka, Priya(dari India)

[Amsterdam lagi NB: Eka lagi Badmood]

[Paris, Desember 2016]

Jadi gimana menurut kalian? Proses kami buat foto kaya diatas? Ckckck...gak gampang... Keterimanya Emang karena kita Lucky tapi berangkatnya karena kami usaha. Usaha banget!

Mungkin sebagian dari kalian bilang enak bgt bisa ke Europe bla-bla... Kalian gak tau gimana dan apa aja proses yang kami lakukan. dan terkusus untuk sebgaian orang yang sedikit mengunder estimate kemampuan saya... yes... saya gak pinter... yes... youre better. But maybe I'm lucky than you for this program. You may judge me.... but who's care?
Semua dari proses ini ngajarin aku tentang fungsi temen, pacar, teman dekat. Pengen maju? cari temen yang punya cita-cita sama, yang bisa ngedukung dan suport kalian 10001%.
Kalian gak perlu pinter buat dapat beasiswa tapi kalian butuh Usaha buat ngedapatinya. Mulai dari mendaftar, Penuhi persyaratanya dan kirim form!
Sedikit curhat mengenai kondisi saya waktu beasiswa saya di cancel. Dalam keadaan yang sedikit terpuruk saya menemukan orang-orang yang waktu saya dapat beasiswa ini gak pura-pura gak tau... [berat ngomong congratulation] tapi pas tau kabar beasiswa saya di cancel langsung nghub bilng simpatik bla-bla...[jadi kebawa emosi]

Anyway....
Thanks for reading hope my story help some one in out there... 

'Gak ada yang namanya proses yang sia-sia'

'Kalo belum dapet namanya belum rejiki. Jadi tunggu apalagi? Daftar LAGI!'

Next Story mungkin saya bakal sharing mengenai 3-4 bulan pertama terberat saya di Greece,  yang menyangkut topik-topik seputar minoritas, agam, hijab dan lain-lain. Tungguin ya...?[#Wajib] jangan lupa bacaaaa, komen, shared dll...~ boleh juga kirim saran2.. tapi jangan salam-salam karna ini bukan radio :D
Thanks Geng